Yayasan Vesta Indonesia Gelar Pertemuan Persiapan Musrenbang Tematik HIV Di Kota Yogyakarta
Yogyakarta–(DIY)-suarainfo.com-| Yayasan Vesta Indonesia, sebuah organisasi relawan yang fokus pada pendidikan kesehatan berbasis komunitas, mengadakan Pertemuan Tahap Persiapan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kota Yogyakarta. Kamis, (28/11/2024).
Acara yang berlangsung di Nilu Kopi Sorowajan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan merumuskan isu-isu tematik terkait penanggulangan HIV/AIDS agar dapat diintegrasikan dalam rencana pembangunan daerah.
Menurut Sarwitri, Program Manager Yayasan Konsil Lsm Indonesia, kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan masukan dari berbagai organisasi masyarakat sipil (OMS) yang peduli terhadap isu HIV yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kerja Bersama Jogjakarta FKKB-Jogja. “Kami berupaya merumuskan isu tematik yang mencakup kebutuhan, tantangan, serta strategi penanggulangan HIV di tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan. Harapannya, hasil pertemuan ini dapat disampaikan melalui audiensi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk mendukung agenda pembangunan berbasis inklusivitas,” pada hari Jum’at (29/11/ 20224).
Sebagai Sub – Sub Recipient (SSR) yang bermitra dengan Kalandara dan Indonesia AIDS Coalition (IAC), Yayasan Vesta Indonesia menekankan pentingnya strategi kolaboratif antara OMS dan pemerintah.
Koko, selaku Ketua Yayasan Vesta Indonesia, saat diwawancarai awak media mengungkapkan bahwa keterlibatan OMS dalam Musrenbang menjadi tantangan tersendiri.
“Tidak semua OMS memiliki hak untuk memberikan masukan langsung dalam forum resmi. Maka, kami menginisiasi pengumpulan data awal dan melakukan dialog strategis agar isu-isu prioritas seperti HIV/AIDS mendapat perhatian di setiap tingkatan, dari kelurahan hingga kota,” paparnya.
Mengenai tantangan, Yayasan Vesta Indonesia menyoroti minimnya political will dan keterbatasan anggaran pemerintah dalam mendukung penanggulangan HIV/AIDS. “Kami berharap wali kota terpilih, yang memiliki latar belakang kedokteran, dapat memberikan perhatian lebih pada isu ini, sehingga target 95-95-95 global dapat tercapai, yakni 95% deteksi dini HIV, 95% akses pengobatan, dan 95% pencegahan penularan,” tambah Sawitri.
Selain itu, Yayasan Vesta juga berencana memperluas cakupan advokasi ke kalangan remaja dan mahasiswa. “Saat ini, fokus kami masih pada populasi kunci saja. Namun, kami menyadari pentingnya sosialisasi HIV/AIDS di kalangan pelajar dan mahasiswa sebagai langkah preventif jangka panjang,” ujar Koko.
Dengan pendekatan strategis ini, Yayasan Vesta Indonesia berharap dapat menciptakan sinergi antara OMS, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun kota yang sehat dan bebas stigma terhadap HIV/AIDS.
Pewarta :( Raja)
Editor : (Neutron A)
0 Comment