
”
Yogyakarta, suarainfo.com — Di tengah derasnya kehidupan kota yang seringkali melupakan jeda, Taman Budaya Embung Giwangan (TBEG) menghadirkan oase baru bernama Pasar Minggu- ruang srawung yang menyatukan dagang, krida, dan budaya dalam satu tarikan napas kehidupan.

Diresmikan oleh Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo dan Wakil Wali Kota Wawan Harmawan, Pasar Minggu bukan sekadar tempat jual beli, tapi panggung pertemuan warga, pelaku UMKM, seniman, dan komunitas. Di sinilah srawung jadi sandaran; tempat warga menyapa, menyumbang energi, dan menebar semangat kebersamaan.

“Ini bukan cuma tempat belanja, tapi tempat untuk saling mengenal dan menguatkan,” ujar Agus Budi Rachman, Sekjen DPD PUTRI DIY.

Setiap Minggu pagi, taman yang dulu sunyi berubah semarak. Senam massal, pertunjukan seni, cek kesehatan, hingga puluhan stand produk lokal menandai denyut kehidupan baru. Dari kerajinan hingga kuliner tradisi, semuanya tumbuh dari akar lokal Yogyakarta.
Konsep “srawung dagang, srawung krida, srawung budaya” menjadi roh utama kegiatan ini. Tak hanya menyemarakkan ruang, tapi juga menanam nilai: bahwa taman kota bisa jadi jantung sosial, tempat tumbuhnya harapan dan persaudaraan.
Dengan semangat kolaboratif, Pasar Minggu TBEG tak hanya menghidupkan ekonomi warga, tapi juga menegaskan Yogyakarta sebagai kota budaya yang hidup dan menyatukan.(Raja).
Editor : (RM.Neutron Aprima)
Tinggalkan Balasan