
Yogyakarta,suarainfo.com| – Pemerintah Kota Yogyakarta menggandeng lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mempercepat penanganan kasus Leptospirosis yang terus meningkat di wilayahnya. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat hingga 9 Juli 2025 terdapat 19 kasus dengan 6 di antaranya meninggal dunia. Angka kematian atau case fatality rate (CFR) tercatat 31 persen, meningkat dibanding tahun sebelumnya.

“Ini sangat memprihatinkan. Leptospirosis ditularkan melalui luka terbuka yang terpapar air atau lingkungan tercemar kencing tikus,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah, Kamis (10/7/2025).

Sebagai respons, Dinas Kesehatan bersama Dinas Pertanian dan Pangan telah melakukan penyelidikan epidemiologi dan desinfeksi lingkungan, serta memasang perangkap tikus di sejumlah lokasi kasus. Sosialisasi dan edukasi intensif juga diberikan, terutama kepada kelompok rentan seperti petani, petugas kebersihan, dan pekerja lapangan lainnya.
Pemkot Yogyakarta juga menerbitkan Surat Edaran Wali Kota Yogyakarta Nomor 100.3.4 / 2407 Tahun 2025, menyusul imbauan Gubernur DIY, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) Leptospirosis dan potensi penyebaran Hantavirus.
“Kami akan melibatkan lebih banyak OPD, termasuk Dinas Perdagangan, karena banyak potensi sarang tikus ditemukan di pasar-pasar,” lanjut Lana.
Salah satu kasus terakhir melibatkan pekerja bengkel yang meninggal dunia setelah mengalami demam tinggi. Penyelidikan epidemiologi terhadap kasus tersebut masih berlangsung.
Di sisi lain, Kepala Bidang Perikanan dan Kehewanan Dinas Pertanian dan Pangan, Sri Panggarti, mengimbau warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan hewan peliharaan. “Hewan seperti anjing, sapi, atau kambing yang menunjukkan gejala demam dan mata kuning harus segera dibawa ke dokter hewan. Vaksinasi juga dianjurkan,” katanya.
Pemkot juga mendorong percepatan program Rumah Tidak Layak Huni sebagai salah satu langkah pencegahan jangka panjang. Kesadaran masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi kunci utama.
“Jika mengalami gejala demam tinggi, nyeri otot, atau mata menguning, segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat. Deteksi dini bisa menyelamatkan nyawa,” pungkas Lana. (Raja).
Editor : (R.M.Neutron Aprima)
Tinggalkan Balasan