
Bantul,suarainfo.com – Galery Babaran Segoro Gunung di Ngipik, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi tuan rumah acara Malam Purnama pada Sabtu, (18/1/2025).



Acara ini diwarnai dengan pemberian sertifikat sebagai apresiasi oleh Ismoyo kepada individu yang telah berjasa membantu mensuksesan acaranya, diantaranya adalah Widya Prasetyo Wicaksono, Atiyatul Husna, Moh Yazid Fathoni, Raka Abdul Malik Saleh, Faris Al Amin, dan mas Kabul, dilanjutkan pembacaan puisi oleh Sigit Sugito, doa bersama, serta pemotongan kue ulang tahun oleh Margaretha Petrus Ismoyo, Nia Filam, Bursa Supit, dan Syalabi Asha.
I

Ismoyo selaku pendiri Rumah Budaya Babaran Segoro Gunung kepada awak media suarainfo.com menyampaikan, bahwa acara ini bertujuan untuk membuka ruang lebih luas bagi seniman, bukan hanya sekadar mengeksplorasi seni, tetapi juga berbagi pengalaman kreatif. “Pameran ini untuk memperingati tahun baru, bukan untuk penilaian kuratorial, tapi untuk kebersamaan antar seniman,” ujarnya.
Pameran yang dimulai pada malam tersebut akan berlangsung hingga (25 /1/2025). Ismoyo menambahkan bahwa tema “Purnama” dipilih karena melambangkan pencerahan dan kebangkitan, sesuai dengan mitologi dalam budaya lokal yang memandang bulan purnama sebagai simbol kehidupan yang diberkahi.

Uret, Ketua Pelaksana acara, juga menekankan pentingnya menggali dan melestarikan kebudayaan melalui generasi muda. “Kebudayaan harus diteruskan ke anak-anak, ini saya hadirkan mahasiswa dari Madura untuk memberikan keberlanjutan,” kata Uret.

Ia berharap acara ini tidak hanya meriah tetapi dapat mempererat hubungan antar seniman,masyarakat serta memberi dampak positif bagi semua yang terlibat
Sigit Sugito, yang juga hadir sebagai pembaca puisi, mengenang perjalanan seni yang dimulai sejak 1994, termasuk “Ziarah Seniman” yang ia gelar bersama Uret pada 1995. “Seniman adalah pahlawan,” ujarnya, menekankan peran seniman dalam sejarah Indonesia.

Acara yang juga diwarnai dengan penampilan musik Nusantara dari Manggala Percussion dan Ul Daul Madura, Memet Chairul Slamet, Baskoro Manjer Kawuryan , mulo keroncongan, family merdeka, imam Kertanegara percussion diharapkan memberi semangat baru bagi seniman, penyair dan masyarakat. (Raja)
Editor : (Neutron A)
Tinggalkan Balasan