
Yogyakarta,suarainfo.com |–Merti Budaya Kirab Gunungan Unduh-unduh kembali digelar di Kota Yogyakarta. Memasuki tahun ke-7 pelaksanaan, perhelatan budaya dan spiritual lintas iman ini akan berlangsung pada Minggu, 8 Juni 2025, dengan melibatkan lebih dari 300 peserta dari berbagai kalangan.

Acara ini merupakan bentuk ungkapan syukur atas limpahan berkat Tuhan Yang Maha Esa sekaligus peneguhan jati diri Yogyakarta sebagai kota toleransi yang menjunjung tinggi keberagaman dan kebersamaan. Kirab tahun ini mengusung tema syukur, doa, dan persaudaraan lintas iman dalam ruang publik.
Kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi antara GKJ Gondokusuman, RKB Kelurahan Klitren, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Yogyakarta.
Rangkaian kirab akan dimulai pukul 09.00 WIB dari Kantor Kelurahan Klitren, melalui Jalan Solo dan Jalan dr. Wahidin, dan berakhir di Embung Langensari. Puncak kirab akan diisi dengan berbagai elemen budaya dan keagamaan, di antaranya:
7 andong kehormatan yang mengangkut Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, Ketua DPRD Kota, serta para tokoh agama lintas iman.
Lebih dari 20 gunungan, berasal dari gereja-gereja, perwakilan enam agama resmi di Indonesia, lembaga pendidikan, serta kelompok masyarakat.
Penampilan drum band serta pertunjukan Barongsai sebagai penutup kirab.
Peserta lebih dari 300 orang, termasuk tokoh lintas agama, pelajar, tenaga kesehatan, pedagang kaki lima, dan masyarakat umum.
Di titik transit depan GKJ Gondokusuman, kirab akan disambut dengan sendratari religius, sambutan dari Wali Kota Yogyakarta, serta pemberkatan gunungan oleh enam tokoh agama yang tergabung dalam FKUB Kota Yogyakarta.
Rangkaian acara akan ditutup di kawasan Embung Langensari, dengan agenda rayahan gunungan, panggung seni lintas budaya, dan bazaar UMKM lokal yang menampilkan potensi warga Kelurahan Klitren dan sekitarnya.
Ketua panitia, Joko Pamungkas, menyatakan bahwa Kirab Gunungan Undhuh-undhuh menjadi simbol kuat persatuan dalam keberagaman.
“Kami ingin menghadirkan ruang publik yang menyatukan doa, syukur, dan semangat toleransi. Ini bukan sekadar kirab budaya, tetapi juga perayaan spiritual bersama seluruh umat beriman,” ujarnya, Kepada awak media Rabu, (4/6/2025).
Gunungan-gunungan tersebut akan diberkahi bersama oleh tokoh-tokoh agama, kemudian diarak dan diperebutkan oleh masyarakat sebagai lambang berbagi berkat dan kebersamaan.

Lurah Klitren Asruri, menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai gotong royong dan toleransi yang telah menjadi napas hidup masyarakat Klitren.
“Pawai ini menjadi ruang di mana warga dari berbagai latar belakang bisa berjalan bersama, bukan hanya membawa gunungan, tapi juga membawa harapan, doa, dan semangat persatuan,” ujar Asruri.
“Inilah wajah Yogyakarta yang sesungguhnya, ramah, terbuka, dan rukun dalam keberagaman,” lanjutnya.
Kirab Gunungan Undhuh-undhuh 2025 ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa semangat gotong royong, persaudaraan antar umat beragama, dan pelestarian budaya dapat berjalan seiring di tengah masyarakat yang majemuk. (Raja)
Editor : (RM.Neutron A)
Tinggalkan Balasan