
BANTUL,suarainfo.com|— Langit Parangkusumo kembali bersuara lewat warna dan tarian angin. Sabtu (26/7/2025), Jogja Internasional Kite Festival (JIKF) 2025 resmi mengangkasa, dibuka oleh Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih. Ribuan mata menatap ke atas, menyaksikan layang-layang dari enam negara dan puluhan daerah Indonesia menjalin cerita di udara.


Di tahun ke-10 penyelenggaraannya, festival ini kian mengukuhkan diri sebagai agenda unggulan Dinas Pariwisata DIY dengan dukungan Dana Keistimewaan. “JIKF bukan sekadar tontonan. Ini motor penggerak ekonomi kawasan selatan, khususnya Parangtritis dan sekitarnya,” ujar Bupati Halim, penuh harap.


Dari Amerika hingga Korea, dari Cilacap sampai Kalimantan Selatan, sebanyak 35 tim mancanegara dan 35 klub pelayang nasional menebarkan lebih dari 200 layangan,dari Pancungan khas Jogja hingga naga raksasa tiga dimensi. Di langit, batas negara menguap bersama benang-benang persahabatan.


Ketua panitia, Anang, menekankan pentingnya dukungan lintas sektor demi keberlanjutan festival. Dukungan itu juga digaungkan Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi, yang menyebut Parangkusumo sebagai panggung alam ideal bagi festival bertaraf dunia.

Paniradya Pati Keistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho, menyebut JIKF sebagai wajah anggun diplomasi budaya. “Setiap layang-layang adalah pesan damai yang melayang dari Yogyakarta ke dunia,” ucapnya.



JIKF 2025 bukan hanya festival , ia adalah angin yang membawa kabar baik: seni bisa menjembatani bangsa, budaya mampu menari di langit, dan Yogyakarta, selalu punya cara untuk membuat dunia menoleh. (Raja)
Editor : (RM.Neutron Aprima)
Tinggalkan Balasan