
Yogyakarta -suarainfo.com –BPBD Jogja siaga musim hujan dengan membina 169 Kampung Tangguh Bencana (KTB). Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, mulai banjir, longsor, hingga pohon tumbang akibat cuaca ekstrem.
Untuk memantau debit air, BPBD Kota Yogyakarta menambah sembilan unit Early Warning System (EWS) otomatis di Sungai Code, Winongo, dan Gajahwong. EWS ini melengkapi 17 unit manual yang sudah ada. Pada Oktober mendatang, simulasi penggunaan EWS akan digelar sebagai bagian dari edukasi kesiapsiagaan bencana.
Selain BPBD, Dinas Pekerjaan Umum memperbaiki drainase dan talud di lokasi rawan longsor, sedangkan Dinas Lingkungan Hidup memangkas pohon besar untuk mencegah risiko tumbang. Warga juga diminta aktif menjaga lingkungan sekitar dengan melaporkan potensi bahaya sedini mungkin.
BPBD memetakan wilayah bantaran Sungai Code, Winongo, dan Gajahwong sebagai daerah rawan banjir, meliputi Gondokusuman, Jetis, Tegalrejo, dan Umbulharjo. Potensi longsor teridentifikasi di tebing Kotagede dan Kraton, sementara jalan protokol seperti Kusumanegara dan Kyai Mojo rawan pohon tumbang.

“Pertahanan awal ada pada diri kita sendiri. Rumah rapuh sebaiknya segera diperbaiki, pohon miring ditebang, dan potensi bahaya segera dilaporkan,” tegas Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat.
Sementara itu, BPBD juga telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 100.3.4.4/1155 tentang kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem sebagai panduan bagi masyarakat. (Raja)
Editor : (R.M.Neutron A)
Tinggalkan Balasan