
Sleman,suarainfo.com – Ritus budaya Umbul Kidung Puja Mantra kembali akan digelar di Candi Kedulan, Selasa (26/8/2025). Setelah edisi perdana bertema “Tirakat Kebangsaan” pada 2024 lalu, kali ini perhelatan yang diinisiasi Paseduluran Anggoro Kasih bersama STAK itu mengangkat tema “Garudha Amurwa I Bhumi Nusantara.”
Eko Hand, Pelaku Budaya mengungkapkan, pemuliaan Garuda menjadi inti laku budaya ini. Burung agung dalam mitologi Asia Tenggara itu dimaknai sebagai simbol kekuatan semesta, penjaga Pancasila, sekaligus lambang persatuan dalam keberagaman Bhinneka Tunggal Ika. Sebanyak 14 komunitas budaya dari Jawa hingga Bali ikut terlibat dalam perhelatan tersebut.
“Garuda bukan hanya lambang negara, melainkan jiwa Nusantara yang menjaga kedaulatan, baik dari ancaman luar maupun dalam. Inilah semangat yang ingin kami hidupkan kembali,” ungkap Eko Hand.
Eko Hand menambahkan, ritus ini juga merefleksikan ajaran leluhur tentang kepemimpinan. Pemimpin sejati atau Cakrawartin adalah sosok yang menyatukan diri dengan rakyat (Prajapati) sekaligus menjaga kelestarian bumi (Bhumipati). Namun bila kuasa disalahgunakan, tradisi leluhur mengingatkan lewat sepata,ritual kutukan yang menghadirkan kekuatan semesta sebagai kontrol sosial.
Umbul Kidung Puja Mantra menjadi ruang spiritual untuk meneguhkan kembali semangat kebangsaan. Sebuah pengingat bahwa Garuda senantiasa menjadi cahaya pemersatu negeri.
Salam Jaya Nusantara Raya.Pancasila ku puja.Tuhan YME ku puji.Dirgahayu negeriku.Rahayu bangsaku. (Raja)
Editor : (R.M.Neutron Aprima)
Tinggalkan Balasan