
Yogyakarta,suarainfo.com| — Sore itu, suara merdu seorang anak perempuan memecah keheningan di sudut Yogyakarta. Ia adalah Giselle, penyanyi cilik asal Bojonegoro yang perlahan mencuri perhatian dunia musik lokal. Usianya masih belia, namun tekad dan karakternya tumbuh jauh melebihi bilangan umur.

“Aku suka nyanyi sejak kelas tiga SD,” ucap Giselle pelan, namun matanya berbinar. Ia tak menyebut nama panggung atau prestasi, hanya cerita sederhana tentang kecintaannya pada nada dan irama yang menantang. “Lebih suka lagu pop. Nadanya seru, menantang,” lanjutnya.

Ayahnya, Wawan Andrianto, mengenang awal mula perjalanan suara anaknya. “Dia lihat temannya ikut les musik, tertarik. Saya belikan gitar, ternyata bukan itu minatnya. Tapi begitu saya minta nyanyi… suaranya langsung bikin kaget.”
Kini, Gisele menjalani sistem home schooling, menyesuaikan jadwal dengan latihan vokal dan persiapan karier. Ia belajar dari YouTube, mendengarkan berulang, lalu menghafal dengan cepat. Dari kamar kecil di Bojonegoro, Gisele melatih suaranya tanpa keluh, dengan satu harapan besar: bisa membangun rumah untuk orang tuanya dari hasil bernyanyi.“Ia ingin jadi penyanyi supaya bisa banggain orang tua. Bisa bahagiain mereka,” ujarnya, di Alkid Pendopo Lawas, Jumat, (8/8/2025)
Wawan, sang ayah, menambahkan, bahwa semangat Gisele tidak pernah setengah-setengah. “Saya selalu ingatkan, kalau mau terjun ke dunia hiburan, harus total. Jangan cepat puas. Harus punya karya sendiri. Kalau bisa, seperti Eyang Titiek Puspa .”

Anugrah, produser dan mentor musik yang kini mendampingi Gisele, melihat potensi besar dalam diri gadis kecil ini. “Saya pertama kali bertemu Gisele saat keluarganya datang ke Jogja. Sejak awal saya sudah lihat: suara bagus, karakter kuat, attitude luar biasa. Itu jarang.”
Di tangan Anugrah, proses pembentukan karakter menjadi prioritas. “Saya fokus pada kepribadiannya dulu. Cara dia bertemu orang, sopan santun,itu semua bagian dari pembentukan jati diri sebagai seniman. Suara adalah anugerah, tapi karakter adalah pilihan,” katanya.
Kini Gisele mulai disiapkan untuk karya asli. Genre yang dipilih, pop Melayu, dengan warna vokal yang lembut dan dalam. Target pasarnya bukan hanya Indonesia, tapi juga Malaysia, Singapura, hingga Hong Kong.
“Saya ingin orang-orang luar negeri juga bisa dengar suara Gisele. Pasarnya luas. Dan karakter suaranya cocok untuk itu,” ujar Anugerah.
Gisele tidak menjawab dengan janji. Ia hanya tersenyum, lalu kembali bernyanyi. Suara kecil itu, tampaknya, tak hanya akan menggema di Bojonegoro dan Yogyakarta. Tapi jauh lebih jauh dari itu. (Raja)
Editor : (RM.Neutron Aprima)
Team Management Artist
Contact: (083849381150)
Tinggalkan Balasan