
.
Yogyakarta,suarainfo.com |– Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kembali menghidupkan denyut ketertiban warga dengan mencanangkan Gerakan Kampung Panca Tertib. Kali ini, giliran Kampung Sagan dan Resonegaran, wilayah Kelurahan Terban, Kemantren Gondokusuman, yang secara resmi mendeklarasikan komitmennya pada Kamis (31/7/2025), dalam sebuah acara yang digelar di Hotel Galuh Anindita Yogyakarta.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, hadir meresmikan pencanangan tersebut. Dalam pidatonya, Hasto menekankan bahwa gerakan ini bukan sekadar seremoni.
“Biasanya kita berhenti di launching, tapi kali ini harus lahir perubahan nyata, sekecil apa pun. Yang penting konkret,” ujarnya tegas.
Gerakan Kampung Panca Tertib menitikberatkan pada lima aspek utama: Tertib Administrasi, Tertib Lingkungan, Tertib Berlalu Lintas, Tertib Sosial, dan Tertib Hukum. Lima pilar ini menjadi pondasi dalam menciptakan kota yang aman, nyaman, dan berkarakter.

Wali Kota juga mengingatkan bahwa keberhasilan gerakan ini bertumpu pada perubahan perilaku warga serta semangat gotong royong yang berpijak pada nilai-nilai lokal Segoro Amarto.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat, menyampaikan bahwa pencanangan kali ini adalah kampung ke-146 dan 147 dari total 169 kampung yang ditargetkan rampung pada tahun 2026.
“Kampung Sagan dan Resonegaran memprioritaskan tertib lingkungan sebagai antisipasi sampah liar dan mendorong lorong-lorong kampung menjadi lorong sayur atau buah,” jelas Octo.
Menurutnya, gerakan ini disinergikan dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lembaga masyarakat, hingga pihak kampus. Setiap kampung diarahkan untuk menyesuaikan deklarasi dengan permasalahan spesifik dan potensi lokalnya.
Gerakan Kampung Panca Tertib juga menjadi instrumen yang mengikat visi-misi Wali Kota, khususnya dalam penguatan pendidikan karakter, pelestarian lingkungan, dan ketahanan pangan berbasis komunitas.
“Kami tidak hanya mencanangkan, tapi terus mengevaluasi dan mendampingi. Kampung-kampung unggul akan dijadikan model untuk memperkuat gerakan di wilayah lain,” pungkas Octo.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen bersama, Sagan dan Resonegaran menjadi titik nyala baru dalam gerak pembangunan berbasis kearifan lokal. Yogyakarta tak hanya bergerak, tetapi bertumbuh dari akarnya: kampung. (Raja)
Editor : (RM.Neutron Aprima)
Tinggalkan Balasan