
Yogyakarta,suarainfo.com| — Masjid UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar acara tirakat pada malam Rabu Pahing, (8/7/2025). Kegiatan ini diisi dengan khataman Al-Qur’an, pembacaan sholawat tembang Jawa (Sholawat Emprak ), dan doa bersama bagi kemajuan kampus serta masyarakat sekitarnya.
Ustadz Yaser Arafat, pengisi acara sekaligus inisiator, menjelaskan bahwa tirakat tersebut adalah bentuk ikhtiar ruhani dari masjid untuk ikut membangun kampus sebagai lembaga pendidikan yang membawa pengaruh besar bagi bangsa.

“Jika pejabat kampus bekerja secara administratif, maka masjid ikut bekerja secara spiritual. Doa adalah bentuk tirakat kami untuk kampus ini,” ujarnya.
Tak hanya mendoakan para sivitas akademika, kegiatan ini juga secara khusus mengirimkan doa untuk para pendahulu kampus,dosen, guru, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang telah wafat,serta warga sekitar dan para ahli kubur di wilayah Sapen, Gajah Wong, Papringan dan Demangan.
Momentum Rabu Pahing dipilih karena bertepatan dengan weton (hari lahir) berdirinya IAIN Sunan Kalijaga pada 26 September 1951. “Dalam budaya Jawa, mendoakan di hari weton adalah bentuk penghormatan dan penguatan batin,” tambah Yaser.
Sholawat yang dibawakan malam itu pun bukan sembarang bacaan. Syair-syair berbahasa Jawa mengisahkan akhlak Nabi Muhammad SAW, dibawakan dengan cengkok khas Mataram.
Tirakat malam itu menjadi pengingat bahwa membangun peradaban kampus tidak cukup dengan kerja administrasi, tapi juga melalui kerja batin, doa, budaya, dan penghayatan sejarah.(Raja)
Editor : (R.M.Neutron Aprima)
Tinggalkan Balasan