
Bantul, suarainfo.com |— Setahun sudah Majelis Ingat Sejarah dan Leluhur Indonesia (MISLI) berdiri, sejak 12 Juni 2024. Dalam sunyi ziarah dan riuh peradaban, MISLI menandai ulang tahun pertamanya dengan doa, perenungan, dan pembacaan sejarah yang nyaris hilang dari lidah zaman, di Makam Maqbaroh Wonokromo 1 , Minggu,(15/6/2025).

Ketua MISLI, Arif Kusuma Fadholy, menyebut momentum ini bukan sekadar penanda waktu, tapi ajakan untuk kembali menunduk pada akar. “Kami tak sedang menggali masa lalu, kami sedang menyambung hidup yang tercerabut. Sejarah bukan artefak, tapi arah,” ucap Arif.


Sementara itu, Yaser Arafat, dosen UIN Sunan Kalijaga sekaligus pembaca arkeologi nisan makam, menyatakan bahwa nisan bukan penanda akhir, melainkan awal dari pembacaan baru. “Kami berdiri bukan untuk menengok masa lalu semata, tapi menyambung napas panjang bangsa ini, dari nisan ke nadi,” ujarnya.


Selama setahun, MISLI menjelajahi makam-makam tua, memetakan silsilah, membuka ruang diskusi lintas generasi, serta menghidupkan ingatan sejarah yang terpendam dalam batu, nama, dan narasi.Ulang tahun pertama ini dirayakan tanpa panggung, tanpa sorot ,hanya dengan doa yang lirih dan keyakinan yang teguh, bahwa hormat pada leluhur adalah bentuk tertinggi dari kesadaran sebagai manusia. (Raja)
Editor : (RM.Neutron Aprima)
Tinggalkan Balasan